Artikel ini merupakan pengetahuan awal bagi para pemula yang mempelajari dan melakukan kegiatan pengukuran besaran listrik dan elektronika untuk menghadapi suatu penentuan nilai yang bernilai banyak/menyebar. Agar tepat dalam menentukan nilai maka perlu mengetahui dan mengawali dengan memahami tulisan ini. Dengan harapan dapat dengan pasti menentukan hasil yang diperoleh dalam melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium maupun di lapangan kerja yang berkesesuaian.
Daftar Isi
Istilah Dalam Pengukuran
Pengukuran adalah proses eksperimental dimana nilai khusus atau sesaat kuantitas fisik ditentukan sebagai kelipatan dari unit atau nilai reference. Istilah “Pengukuran” mencakup evaluasi sejauh hasil pengukuran sebagai tujuan pengukuran. “Pengukuran” tidak termasuk proses di mana hasil pengukuran dari quantiity fisik diproses lebih lanjut.
Baca Juga : Las Tembak
Kuantitas yang diukur
Sebuah kuantitas yang diukur adalah kuantitas fisik yang diukur. Jumlah yang diukur dapat berbeda-beda.
Jumlah diukur |
Jumlah diukur |
Jumlah diukur |
panjangnya |
suhu |
arus |
Nilai yang terukur
Hasil dari proses pengukuran adalah nilai yang terukur. Nilai yang diukur dari kuantitas yang diukur diindikasikan sebagai produk dari nilai numerik dan unit/ satuan.
Contoh:
Panjang Diukur nilai 5 X1m = 5 m l1 = 5 m
Waktu Diukur nilai 8.7 1s = 8.7s t = 8,7 s
Arus listrik Diukur nilai 11,4 1A = 11,4 I = 11.4 A.
Hasil pengukuran
Jika dalam kasus yang paling sederhana hanya satu pengukuran diambil, nilai yang terukur sudah hasil pengukuran. Dalam kebanyakan kasus, pengukuran tidak hanya terdiri dari satu operasi pengukuran. Sejumlah pengukuran diukur dari kuantitas singgle, atau pengukuran berbagai kuantitas diukur, sering dibuat. Hasil dari semua pengukuran ini disebut sebagai ”hasil pengukuran”. Saat merekam hasil pengukuran, kondisi fisik dan lainnya di mana hasil pengukuran diperoleh seringkali suhu dan/atau tekanan. Kondisi lain meliputi, misalnya, jumlah pengukuran dan alat ukur yang digunakan. Pada dasarnya semua rincian yang mempengaruhi hasil pengukuran penting. Presentasi yang benar dari hasil pengukuran juga melibatkan menunjukkan ketidakpastian pengukuran atau batas kesalahan.
Baca Juga : Cara Membuat Anti Petir
Contoh:
Sebuah panjang diukur lima kali. Nilai-nilai yang diukur adalah:
L1 = 68,3 m 68,5 m 68,2 m 68,3 m 68,4 m
Aritmatika nilai rata-rata adalah l1m = 688,34 m. Semua nilai yang terukur terletak pada selang waktu ±0.16m relatif terhadap nilai rata-rata. Hasil pengukuran sehingga dapat diberikan sebagai :
Hasil pengukuran l1 = 68,34 m ± 0.16m = (68,34 ± 0.16m) m
Dalam contoh yang dikutip, hasil pengukuran diberikan sebagai hasilnya bersama-sama dengan kesalahan terbesar. Jika pertimbangan probabilitas diperhitungkan, nilai terbaik dari serangkaian pengukuran dapat ditentukan sebagai nilai rata-rata aritmatika:
n = jumlah pengukuran
l11 = 1st pengukuran l1
l1N = n pengukuran l1
Aritmatika rata-rata error dari nilai rata-rata:
Kesalahan rata-rata dari nilai rata-rata aritmatika juga disebut sebagai ”kesalahan akar kuadrat rata-rata”(standard error). Jika, untuk evaluasi, sejumlah kuantitas yang diukur, masing-masing memiliki kesalahan terlibat dalam hasilnya maka, selain pertimbangan kesalahan untuk kuantitas individu, perbanyakan kesalahan juga harus dibawa ke dalam perhitungan. Namun ini panggilan untuk perhitungan yang lebih luas, jadi kami akan membuangnya ini di sini.
Sumber: vedcmalang.com